Negara diambang krisis, ramai yang fikir nak berhenti kerja

0


 

Penafian : Gambar yang digunakan hanya sekadar hiasan

Satu tinjauan oleh portal berita kesihatan, CodeBlue, menunjukkan bahawa sistem penjagaan kesihatan negara berada di ambang krisis kerana petugas sektor ini merasa tidak puas hati dengan situasi tempat kerja mereka. 


Tinjauan ini melibatkan pakar, pegawai perubatan, ahli farmasi, doktor gigi, pembantu perubatan, jururawat, dan pekerja penjagaan kesihatan bersekutu dari seluruh negara berusia antara 20 hingga 60 tahun.


Sebanyak 95% dari 1,652 responden dalam soal selidik yang dilakukan secara dalam talian percaya bahawa sistem penjagaan kesihatan awam Malaysia saat ini sedang dalam krisis. 


Yang lebih mengkhawatirkan, 73% dari 1,205 responden menyatakan bahwa mereka berpikir untuk berhenti dari layanan kesihatan kerajaan. Sementara itu, 52% (867 orang) mengatakan bahwa mereka akan mengambil bagian dalam mogok jika diadakan untuk pekerja penjagaan kesihatan awam.


Sebagai tambahan, 34% (557 orang) tidak pasti tentang pendirian mereka. Secara keseluruhan, lebih dari 1,400 profesional penjagaan kesihatan kerajaan baik bersedia atau tidak pasti untuk berhenti dari pekerjaan mereka.



Tinjauan bertajuk "Ketidakpuasan dalam Kalangan Profesional Penjagaan Kesihatan dan Pekerja dalam Perkhidmatan Kesihatan Malaysia" dan bertujuan untuk menentukan sama ada pekerja penjagaan kesihatan kerajaan merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka dan jenis masalah yang mereka hadapi di tempat kerja.


Hasil tinjauan menunjukkan bahwa lebih separuh (53%) responden merasa marah (tingkat marah tertinggi) terhadap keadaan sistem penjagaan kesihatan awam. Sementara 27% sangat marah, 13% marah, dan hanya 2% tidak marah.


Sebanyak 83% (1,365 orang) merasa bahwa kerajaan tidak serius mengatasi masalah dalam sistem penjagaan kesihatan awam. Delapan dari 10 responden mengatakan bahwa mereka bekerja terlalu keras dan memiliki gaji yang rendah.


Hampir tiga perempat (74%) responden mengatakan mereka letih, dan enam dari 10 individu merasa tidak aman mengenai perkembangan karier mereka. Separuh dari responden (25%) mengatakan bahwa mereka dibully di tempat kerja, sementara 2% (35 orang) mengatakan bahwa mereka mengalami pelecehan seksual di tempat kerja.


Topik Aduan: Beban Kerja Berat, Kekurangan Staf, Gaji Tidak Adil, dan Kekurangan Alat, menunjukkan bahwa 17% responden (288 orang) menulis respons secara terperinci tentang masalah yang mereka hadapi di tempat kerja.



Aduan mereka biasanya berhubungan dengan beban kerja yang berat, kekurangan staf, gaji yang tidak adil, kekurangan fasilitas dan alat, serta ketidakseimbangan tugas. Aduan juga melibatkan beban program dan layanan tambahan untuk pasien dengan staf yang sangat kurang, seperti layanan nilai tambah (VAS) dalam program farmasi dan gigi sekolah.


Seorang MO kontrak yang bekerja di sebuah rumah sakit awam menekankan tentang perbedaan gaji dan manfaat antara MO tetap dan MO baru yang dilantik untuk jawatan tetap.

"Jika anda MO kontrak, katakan dari 2018 sebelum mendapat jawatan tetap pada 2022 masih mendapat gaji asas sama dan gaji hanya meningkat empat tahun selepas bekerja tetap.


"Secara peribadi, saya sedang berusaha mencari pekerjaan di luar negara.


"Saya tidak mahu terus bekerja dan terperangkap dalam sistem yang tidak menghargai kerja yang saya lakukan dan tidak mementingkan kebajikan pegawai," katanya.

Sumber : Harian Metro

Tags

Post a Comment

0 Comments
Post a Comment (0)
To Top